#Part_1
"Naina!" Aku mendengar suara teriakan orang memanggilku.Aku pun membalikan badanku dan menoleh kebelakangku.
Ooo.. Ternyata itu sahabatku Dania.Lalu,Dania pun menghampiriku sambil berlari. "Naina,berangkat sekolah bareng,yuk!"ajak Dania sambil menggandeng tanganku. "Baiklah"kataku.Setelah cukup lama berjalan untuk sampai ke Sekolah,akhirnya Aku dan Dania sampai di Sekolah,dan masuk ke kelas.Kelas kami kelas 6A,dan aku duduk berdampingan dengan Dania di barisan paling depan.Aku menaruh tasku di belakangku.Tak lama kemudian bel masuk berbunyi.Setelah belajar cukup lama,bel istirahat berbunyi. Lagi-lagi Dania menggandeng tanganku dan mengajakku istirahat ke kantin. "Na,istirahat bareng,yuk!"ajaknya padaku. "Hufft..."aku menghela nafas sebentar. "Baiklah"sambungku.Aku merasa kesal dengan Dania,karena Dania selalu bercerita tentang kebahagiannya,tentang ia jalan-jalan bersama keluarganya,dan tentang semua yang ia punya,termasuk mainannya.Menurutku Dania egois dan tidak melihat sahabatnya yang sedang dalam kesusahan.Aku serba berkecukupan,uang sekolah untuk Aku dan Adikku pun susah didapat bagi Ibuku.Ibuku jualan kue,dan uang sisa hasil jualan kue itu untuk makan dan kebutuhan sehari-hari,ditambah lagi tagihan Bu Dessy (Tetanggaku),Ibuku meminjam uang kepada Bu Dessy untuk keperluan membuat kue,uang tagihan itu pun belum terbayar lunas.Ayahku pergi entah kemana.Dan Aku ingin sekali meja belajar,tetapi Aku tidak pernah meminta apa-apa kepada Ibuku,karena Aku tahu keadaan yang Ibuku alami.Maka dari itu,Aku membuat mainan dari kertas warna-warni dan kayu,dan akan Aku jual,dan uang itu akan aku berikan kepada Ibuku untuk kebutuhan sehari-hari keluarga,dan sisanya Aku tabung untuk membeli meja belajar.Berbeda dengan Dania,Dania berasal dari keluarga kaya raya.Aku bersahabat dengan Dania sejak kecil,tetapi Dania masih belum mengerti tentang keadaanku.Ia selalu bercerita tentang benda-benda dan mainan yang ia punya,dan tentunya Aku pasti iri dengannya.Aku dan Dania makan di salah satu kantin,yang menjual makanan "Nasi Goreng" ,saat Aku lihat harga nasi goreng itu,harganya memang cukup murah,dan mungkin Aku mampu untuk membeli nasi goreng itu. "Da,beli nasi goreng itu saja,yuk!,emm..itu cukup murah bagiku"ujarku pada Dania. "Tidaklah,kata Ayahku,jangan membeli makanan yang murah,siapa tahu pedanggang itu curang"
"Tapi,Da...,Aku cuma bawa uang sedikit,makanan yang lainnya cukup mahal"
"Emm..,bagaimana ya??,ya,sudah,terserah kamu saja mau makan dimana,Aku akan makan di kantin sebelah sana,emm..,makanannya "Bakso dan Mie ayam" itu makan yang Aku suka.Baiklah...,aku tidak memaksa kamu memakan makanan yang,emm...mungkin bagimu cukup mahal.."ujar Dania.
"Mengapa Dania sekarang menjadi egois??,apakah ada alasan lain??,ataukah ada yang menghasud Dania??,tapi,Dahlia dan teman-temannya sekarang tidak masuk sekolah,jadi...tidak ada yang mencoba untuk menghancur persahabatan Aku dengan Dania,selain mereka.."ujarku di dalam hati kecilku.
*Terima kasih,karena telah membaca cerita karya Nazwa sendiri :)
semoga bisa bermanfaat,dan lanjutannya ada di part 2,insyaallah Nazwa lanjutin ceritanya,kalau Nazwa ada waktu untuk on*
^Maaf Jika ada kesalahan kata atau kalimat :) ^